A. URAIAN
MATERI:
1.
Pengertian
pembelajaran berbasis Proyek (PBP)
Kleil, et al
(2009) mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek (Project-based learning) sebagai “the instructional strategy of empowering learners to
pursue content knowledge on their own and demonstrate their new understandings
through a variety of presentation modes”.
Sementara itu Intel Corporation (2007) memberikan definisi terhadap
pembelajaran berbasis proyek sebagai “an instructional model that involves students in
investigations
of compelling problems that culminate in authentic products”. Definisi yang lebih lengkap terhadap pembelajaran
berbasis proyek dapat ditemukan dalam pendapat Barell, Baron, dan Grant yang
meberikan pengertian PBP sebagai “using
authentic, real-world project, based on a highly motivating and engaging
question, task, or problem to teach students academic content in the context of
working cooperatively to solve the problem” (Dalam Bender, 2012).
Mengacu pada beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas peserta didik untuk memecahkan masalah dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Strategi ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkostruksikan produk otentik yang bersumber dari masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari..
Oleh karena itu, pembelajaran berbasis
proyek (PBP) merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalaman nyata. PBP dilakukan secara sistematik yang mengikutsertakan peserta
didik dalam
pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan
melalui investigasi dalam perancangan produk. PBP merupakan
strategi pembelajaran yang
inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang
kompleks. Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek
memberi kesempatan peserta didik
berpikir kritis dan mampu mengembangkan kreativitasnya melalui pengembangan
inisiatif untuk menghasilkan
produk nyata berupa barang atau jasa.
Pada PBP, peserta didik terlibat secara aktif dalam memecahkan
masalah yang ditugaskan oleh guru dalam bentuk suatu proyek. Peserta didik aktif mengelola pembelajarannya dengan bekerja secara nyata yang menghasilkan produk riil. PBP dapat mereduksi kompetisi di dalam kelas dan
mengarahkan peserta didik lebih kolaboratif daripada bekerja sendiri-sendiri. Di
samping itu PBP dapat juga dilakukan secara mandiri melalui bekerja mengkonstruk
pembelajarannya melalui pengetahuan serta
keterampilan baru, dan mewujudkannya dalam produk nyata.
2.
Prinisp-prinsip pembelajaran berbasis proyek (PBP)
Sebagaimana telah
diurakan di atas bahwa sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi dalam PBP menggunakan
tugas proyek
sebagai strategi pembelajaran. Para peserta
didik bekerja
secara nyata, memecahkan persoalan di dunia nyata yang dapat menghasilkan solusi
berupa produk atau hasil
karya secara nyata
atau realistis.
Prinsip yang mendasari pembelajaran
berbasis proyek adalah:
a.
Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang
melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.
b.
Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian
berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
c.
Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik
dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan
berdasarkan tema/topik yang disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil
karya). Produk, laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya dikomunikasikan
untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan proyek berikutnya.
3.
Manfaat pembelajaran berbasis Proyek (PBP)
Pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi pembelajaran yang
berfokus pada peserta didik dalam
kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainya. Pelaksanaan PBP
dapat memberi peluang pada peserta
didik untuk bekerja mengkonstruk tugas yang diberikan guru yang
puncaknya dapat
menghasilkan
produk karya peserta didik. Manfaat
Pembelajaran berbasis
proyek (PBP) diantaranya adalah sebagai
berikut:
a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam
pembelajaran
b)
Meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah.
c)
Membuat peserta
didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks dengan hasil produk
nyata berupa barang atau jasa.
d)
Mengembangkan
dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat
untuk menyelesaikan tugas.
e)
Meningkatkan
kolaborasi peserta didik khususnya pada
PBP yang bersifat kelompok.
Pembelajaran
berbasis proyek yang efektif, menurut Klein, et al (2009) harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
·
Leads students to investigate important ideas and
questions
·
Is framed around an inquiry process
·
Is differentiated according to student needs
and interests
·
Is driven by student independent production and
presentation rather than teacher delivery of information
·
Requires the use of creative thinking, critical
thinking, and information skills to investigate, draw
·
conclusions about, and create content
·
Connects to real world and authentic problems
and issues
4.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek
Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan
mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek
yang realistik. Di samping itu, penerapan pembelajaran
berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kreativitas,
kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta
didik.
Kegiatan yang harus dilakukan pada setiap langkah PBP adalah sebagai berikut:
a.
Penentuan
proyek
Pada langkah ini, peserta didik
menentukan tema/topik
proyek berdasarkan tugas
proyek yang diberikan
oleh guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih/menentukan proyek yang
akan dikerjakannya baik secara kelompok ataupun mandiri dengan catatan tidak
menyimpang dari tugas yang diberikan guru.
b.
Perancangan
langkah-langkah penyelesaian proyek
Peserta didik merancang langkah-langkah
kegiatan penyelesaian proyek
dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya. Kegiatan perancangan proyek ini berisi aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung
tugas proyek, pengintegrasian berbagai kemungkinan penyelesaian tugas proyek, perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian
tugas proyek, dan kerja sama antar anggota kelompok.
c.
Penyusunan
jadwal pelaksanaan proyek
Peserta didik di bawah pendampingan guru
melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus
diselesaikan tahap demi tahap.
d.
Penyelesaian
proyek dengan fasilitasi
dan monitoring guru
Langkah ini merupakan langkah
pengimplementasian rancangan proyek
yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat
dilakukan dalam kegiatan proyek di antaranya adalah dengan
a) membaca, b) meneliti, c) observasi, d) interviu, e) merekam, f) berkarya
seni, g) mengunjungi objek proyek, atau h) akses internet. Guru
bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik
dalam melakukan tugas proyek mulai proses hingga penyelesaian proyek. Pada
kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang akan dapat merekam aktivitas
peserta didik dalam menyelesaikan tugas proyek.
e.
Penyusunan
laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
Hasil proyek dalam bentuk produk, baik
itu berupa produk karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya
dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik yang lain dan guru
atau masyarakat dalam bentuk pameran produk pembelajaran.
f.
Evaluasi
proses dan hasil
proyek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek.
Proses refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan
pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada
tahap ini juga dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah dihasilkan.
Sumber :
Sumber :
_______________,Pendekatan Dan
Strategi Pembelajaran Sd/Smp/Sma/Smk kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2013
No comments:
Post a Comment